Rabu, 14 November 2007

Mengapa Banyak Artis Terperosok dalam Jurang Narkoba ?

[The Celebrity Watch] - Berita tertangkapnya artis senior Rpy Marten untuk kedua kalinya saat pesta sabu di Surabaya(seperti diberitakan infotainment) sangat mengejutkan kita. Apalagi Roy getol memberikan kesaksian bagaimana ia melepaskan diri dari jerat narkoba di berbagai media seminar narkoba.

Hal demikian tentu mengundang tanda tanya besar : Mengapa banyak artis yang terperosok dalam jurang narkoba ? Kita pun paham bahwa penyebabnya tidak lain adalah karena narkoba itu barang berbahaya yang memiliki daya sedot yang luar biasa untuk menarik siapa pun yang pernah atau berdekatan dengan narkoba. Kisah Roy, pantas menjadi hikmah penting yang harus ditancapkan dalam hati para artis-selebiritis agar mereka jangan terperosok dalam jurang yang sama di kemudian hari.

Seperti yang direkamtayangkan oleh infotainent, sejumlah artis (beberapa diantaranya masih mendekam dalam penjara) terperosok dalam jurang obat-obatan terlarang ini. Misalnya : Ibra Azhari, Hengky Tornado, Derry Sudarisman, Revaldo, Zarima Mirafsur, Doyok, Polo, dan Margono alias Gogon.

Ke depan tentu kita tidak ingin mendengar lagi kabar artis yang dicokok aparat karena narkoba. Sebagai public figure, seringkali gerak-langkah mereka menjadi panutan komunitas fans-penggemarnya. Oleh sebab itu, jika artis tersebut sedang dalam masa pengobatan dari kecanduan obat-obatan terlarang, sebaiknya diisolasi dan dikomunikasikan secara jujur kepada aparat kepolisian.

Mari kita berikan dukungan yang maksimal kepada aparat untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya penjahat yang sesungguhnya, yaitu gembong narkoba (terutama agen, sub agen, dan segenap jaringan pemasarannya). Bukan sekedar menangkap tangan konsumen saja, yang hasilnya terkesan hanya program kehumasan aparat. Terima kasih.

Roy Dikabarkan Dijebak, Polri Bantah Winda Orang BNN

[Okezone Dotcom] - Polisi berhasil membekuk pesta sabu Roy Marten bersama empat orang lainnya, salah satunya adalah seorang wanita bernama Winda (37). Sempat beredar kabar, Winda merupakan agen yang sengaja disusupi untuk meringkus komplotan Roy Marten.

"Winda bukan orang BNN (Badan Narkotika Nasional) yang disusupkan untuk menjebak mereka," bantah Direktur IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri Brigjen Indradi Thanos kepada okezone, Jakarta, Rabu (14/11/2007).

Tapi, Indradi mengakui memang cara-cara seperti itu kerap dilakukan kepolisian demi mendapatkan pelaku kejahatan. Tapi, untuk penangkapan kembali artis senior itu, polisi tidak menyusupkan agen untuk penyamaran.

"Pola-pola penyusupan seperti itu memang kita gunakan. Namun. kalau nanti mereka semua juga memakai akan kita tindak lanjuti, sekarang sedang diteliti keterkaitannya," jelas Jenderal berbintang satu ini.

Roy Marten yang juga juru kampanye antinarkotika BNN, untuk keduakalinya ditangkap atas kasus yang sama. Selain Roy, polisi juga meringkus Freddy Mattatula (51), Haryanto alias Ahong (46), Didit Kesit Cahyadi, dan Winda (37).

Pesta sabu yang berakhir penggerebekan itu berlangsung di Apartemen Novotel Surabaya, kamar 465. Roy rencananya akan menghadiri kampanye antinarkoba yang diselenggarakan BNN dan dihadiri Kapolri Jenderal Pol Sutanto.

Senin, 05 November 2007

Buahnya Kebesaran, Julia Perez Pusing !

[Rakyat Merdeka Dotcom] - Bagi sebagian wanita, tubuh seksi menjadi sebuah idaman. Namun gara-gara tubuh seksinya, Julia Perez sering dibuat pusing. Pembawa acara 'Seleb Dance' ini mengaku kesulitan memilih baju gara-gara ukuran payudaranya yang besar. "Iya, gara-gara payudara gue gede, gue susah cari baju yang pas," ujar Jupe, begitu ia disapa, saat ditemui tengah menonton konser Beyonce, Kamis (1/11) lalu.

Untuk baju dengan model ketat di dada, baju tersebut membuatnya terlihat tak seimbang dengan ukuran pinggulnya yang kecil. "Baju ukuran L kedodoran. Ukuran M juga nggak pas. Untuk ukuran S enak dipakai tapi sempit di bagian dadanya. Serba repot memang, tapi dipas-pasin aja deh," ungkap wanita kelahiran Jakarta 15 Juli 1980 itu. (*)

Minggu, 04 November 2007

Babak Belur Ditonjok Suami : Rahma Azhari Lapor Polisi

[Okezone Dotcom] - Rahma Azhari melaporkan suaminya, Alfay Rauf ke Polda Metro Jaya. Laporan ini terkait pengeroyokan yang dilakukan Rauf dan teman-temannya terhadap Rahma, dini hari tadi. "Sebelum ke rumah sakit saya melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya. Perbuatan suami saya dan teman-temannya itu dikenai pasal 170 tentang pengeroyokan," jelas Rahma yang ditemui di kamar nomor 435, Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2007).

Surat laporan bernomor, LP/4575/K/XI/2007/SPK Unit II tanggal 4 November 2007 itu, mencatumkan tujuh nama yang dilaporkan Rahma telah menyerang dirinya. Yaitu Ardie Bakri, Faisal Diah, Rauf Diah (suami Rahma), Arman Diah, Hanin Bakri, Seng Ong dan Ade. Serta saksi, Tya Azhari, Rassmus Bloom dan Shelomita.

Rahma tidak hanya melaporkan suaminya ke Polda tapi juga ke Komisi Nasional Perempuan. "Yang pasti, karena saya merasa perempuan dan dipukuli, maka saya akan melaporkan hal ini ke Komnas Perempuan dan meminta perlindungan," ujarnya. Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di cafe Blow Fish, Menara Jamsostek, Jalan Gatot Subroto, Minggu (4/11/2007), pukul 02.30 Wib, dini hari. Rahma yang bertemu Rauf saat itu, mengaku di pukuli suami beserta teman-temannya.

Hingga kini, wanita yang memiliki nama lengkap Rahma Syahidah Azhari itu masih di rawat di kamar nomor 435, Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan. Menurut pengamatan okezone, kondisi Rahma terlihat lemas dengan luka lebam di bagian tangan dan kaki. Serta kepala yang diakui Rahma terasa sakit (*)

Nova Eliza : Kawin Dulu, Resepsi Kemudian

[Okezone Dotcom] - Nova Eliza yang telah menikahi Mirwan Suwarso pada 10 September 2007 di Masjid Baiturahman Banda Aceh, akan menggelar resepsi di Jakarta pada 10 November besok.

"Resepsinya akan berlangsung tertutup karena kita hanya mengundang keluarga dan kerabat dekat saja, termasuk teman-teman sekolah. Paling hanya sekitar 500 undangan," ungkap Nova saat fitting gaun pengantin di Rumah Mode Brutus, Jalan Boulevard Raya, Blok LB 3/24, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2007).

Konsep resepsi yang bakal dihelat di Grand Kemang Hotel, Jalan Kemang Raya No 2H, pukul 19.00 WIB, itu mengusung garden party (pesta kebun). Nova menolak menjelaskan lebih lanjut akan seperti apa pesta resepsinya itu. (Minggu : 4/11/2007).

Sabtu, 03 November 2007

Sungguh Keterlaluan, Panitia Konser Beyonce yang Memperlakukan Wartawan Semena-Mena

[Kapanlagi Dotcom] - Karena ulah panitia yang memperlakukan wartawan seenaknya, pergelaran penyanyi R&B Beyonce Knowles, di JITEC diboikot. Ketidak beresan konser yang dipromotori Nepathya dan Electronic City Entertainment ini sedari mula sudah tercium khususnya soal peliputan. Semisal syarat tiap media yang diwajibkan menandatangani perjanjian peliputan serta menyerahkan foto kopi KTP untuk mendapatkan ID. Belum lagi antrian yang cukup lama untuk memperoleh tanda masuk peliputan ini. Puncak kekesalan para wartawan akhirnya tak terbendung sebelum konser dimulai, Kamis (1/11). malam.

Dalam briefingnya di lantai 5 hotel Novotel Mangga Dua, pihak panitia mengumumkan bahwa fotografer hanya diperbolehkan memotret dua lagu. Sebetulnya permintaan tersebut tak jadi masalah bila dilakukan dari jarak dekat atau di depan panggung. Namun hal ini menjadi persoalan kala panitia menetapkan tempat untuk pemotretan yakni di belakang penonton kelas festival. Setali tiga uang, para juru kamera pun cuma diperbolehkan menayangkan hasil rekaman 60 detik saja.

Sedangkan media online sama sekali tidak diijinkan memotret. Alhasil puluhan insan pers meradang dan sepakat memboikot konser dengan membakar ID di parkiran mobil lantai 9, tempat menunggu wartawan yang disediakan panitia. Bahkan sebelumnya usai briefing di lantai 5, para pencari berita ini dibariskan bak anak sekolah yang mau masuk kelas. Padahal ada dari mereka yang tiba di sana sejak pukul 17.00 Wib. Tindak kejahatan di lokasi juga terjadi. Seorang fotografer Lampu Merah kehilangan telepon selular saat berdesak-desakan menaiki eskalator menuju pintu masuk pertunjukan.

Menurut Arief, wartawan Pikiran Rakyat, tindakan itu diperbuat sebagai rasa solidaritas sesama wartawan. "Hari kini kita sedih karena teman dari wartawan foto tak dapat akses yang bagus. Percuma kalau kita nulis tapi nggak ada foto. Kayak sayur tanpa garam!" tegasnya diiringi teriakan boikot berkali-kali dari wartawan lain.

Hal yang sama dikatakan pewarta foto The Jakarta Post, Jefry. Ia mengatakan bila panitia mengerti bahwa wartawan adalah pekerjaan profesi. "Masa kita didiamkan di tempat ini? Memang nggak ada yang lebih baik untuk nunggu?" katanya.

Kelar mengeluarkan unek-unek atas ketidak beresan dan ketidak tanggapan panitia, puluhan wartawan melepaskan tanda masuk peliputan termasuk KapanLagi.com lalu ditumpuk untuk dibakar. Kejadian ini sebenarnya tak perlu terjadi jika panitia berlaku bijaksana pada media peliput. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu Java Musikindo pernah berbuat begini tapi kemudian berubah dengan memberikan akses mudah bagi wartawan. (Jumat : 2/11/2007. Sumber Foto : Girl Denmark)

Anak Dhani Pintar Bilang F*** You, Sebaiknya Hak Asuh di Tangan Maia

[Okezone Dotcom] - Maia Estianty telah melontarkan kata cerai kepada Ahmad Dhani sejak pekan lalu. Hingga kini, dia memang belum menggugat Dhani ke pengadilan agama. Namun, sebelum cerai benar terjadi, Kak Seto berpesan agar jangan terjadi perebutan hak asuh anak.

"Kalau salah satu pihak mendapat hak asuh, dia harus mau harus berbagi. Kalau salah satu pihak menghalangi, bisa dikenakan hukum," jelas Kak Seto, di Café The Piano, Jalan Wijaya I/81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2007).

Menurut pemerhati anak ini, orangtua tidak bisa memaksa anak-anak ikut salah satu orangtua. Sebab, anak-anak punya hak memilih. "Ketika anak-anak itu bisa menilai keinginannya ikut ayah atau ibu dan itu sudah sah sesuai hukum, barulah Maia atau Dhani membawa anak itu dalam asuhannya," ujarnya.

Namun demikian, di tangan Dhani, anak-anaknya sudah pintar bilang "f*** you" dan mengacungkan tangan kepada para wartawan. Oleh sebab itu, akan lebih bijaksana dan lebih baik lagi jika hak asuh anak Dhani-Maia jatuh ke tangan Maia, sekaligus menghindarkan efek buruk ayahnya yang menginginkan poligami. (Jumat : 2/11/2007. Foto : Kompas)