
"Kalau salah satu pihak mendapat hak asuh, dia harus mau harus berbagi. Kalau salah satu pihak menghalangi, bisa dikenakan hukum," jelas Kak Seto, di Café The Piano, Jalan Wijaya I/81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2007).
Menurut pemerhati anak ini, orangtua tidak bisa memaksa anak-anak ikut salah satu orangtua. Sebab, anak-anak punya hak memilih. "Ketika anak-anak itu bisa menilai keinginannya ikut ayah atau ibu dan itu sudah sah sesuai hukum, barulah Maia atau Dhani membawa anak itu dalam asuhannya," ujarnya.
Namun demikian, di tangan Dhani, anak-anaknya sudah pintar bilang "f*** you" dan mengacungkan tangan kepada para wartawan. Oleh sebab itu, akan lebih bijaksana dan lebih baik lagi jika hak asuh anak Dhani-Maia jatuh ke tangan Maia, sekaligus menghindarkan efek buruk ayahnya yang menginginkan poligami. (Jumat : 2/11/2007. Foto : Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar