Senin, 29 Oktober 2007

Pengalihan Isu Dhani Poligami Sukses : Foto Lesbi Mulan-Maia Berbuntut Panjang

[Rakyat Merdeka Dotcom] - Strategi public relations yang mengalihkan isu soal soal rencana poligawi atau kawin lagi Ahmad Dahani terbilang sukses. Soalnya, kasus beredarnya foto ciuman mesra antara Mulan Kwok dan Maia Estianty berbuntut panjang. Kali ini melibatkan Ahmad Dhani dan pakar telematika, Roy Suryo.

Dua orang tersebut kukuh mempertahankan pendapatnya. Ahmad Dhani dengan yakin mengatakan bahwa foto-foto yang beredar itu asli, sedangkan Roy Suryo berpendapat sebaliknya. Dia yakin bahwa foto itu hasil rekayasa grafis.

Dhani, yang merasa tahu tentang fotografi dan program Adobe Photoshop mengatakan bahwa foto itu asli. "Itu bukan rekayasa. Saya masih punya file yang lain," katanya seperti dikutip RM Blitz!, Senin (29/10).

"Sebagai pakar, Roy seharusnya konsultasi dulu sama fotografer," imbuhnya kemudian. Menanggapi hal tersebut, Roy mengaku santai saja. Pria berkumis itu menghormati pendapat itu. "Ya kita tunggu aja yang sebenarnya," kata Roy kalem ketika dihubungi. (Senin : 29/10/2007)

Ngeganja, Fariz RM Diciduk Polisi

[Rakyat Merdeka Dotcom] - Penyanyi dan musisi terkenal Fariz RM, Minggu (28/10) pagi sekitar pukul 04.00 WIB ditangkap oleh jajaran kepolisian Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Menurut seorang anggota keluarga, John Azis, Fariz ditangkap seusai pulang dari persiapan Ultah Pertamina sebagai Project OffIcer (PO). "Dia berdua bersama perempuan, teman kerjanya yang juga teman istrinya duduk di belakang. Tas ditaruh di depan bukan di kantong ataupun di dekatnya. Ditemukan di situ 1,5 linting ganja," ujar John ditemui usai menjenguk di Polsek Kebayuran Baru, Jakarta Selatan kemarin.

Lantas apakah barang terlarang itu milik penembang yang top di era 1980-an itu? Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu tak menjelaskan secara detil.
"Lagi di proses pengadilan, apakah itu milik Fariz atau bukan. Yang jelas ditemukan seperti itu," tandasnya. Menurut sumber Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Fariz ditangkap di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan dalam operasi rutin Polsek Kebayoran Baru. (Senin : 29/10/2007)

Jumat, 26 Oktober 2007

Angel Legla Memenuhi Unsur Penipuan : Wartawan Juga Dikibulin

[Antara] - Unsur kasus penipuan serta penggelapan uang sebesar Rp150 juta yang dilakukan artis ibukota Angel Lelga terhadap H. Aburrahman Midi alias Aman Jagau ternyata telah terpenuhi.Kesemua unsur tersebut terpenuhi berdasarkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan serta keterangan tersangka saat menjalani pemeriksaan, ungkap Kasat I Direktorat Reskrim Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) AKBP Suherman di Banjarmasin, Kamis.

Dari pemantauan ANTARA News, Angel yang hadir sekitar pukul 09.00 Wita langsung masuk ke dalam ruang penyidik dan terlihat ekspresi ketakutan dari raut mukanya sambil mengucapkan "pagi" terhadap sejumlah wartawan.Setelah ditunggu cukup lama akhirnya sekitar pukul 13.30 Wita, Manager Angel bernama Pepi turun menemui wartawan sambil membujuk untuk masuk ke dalam sebuah ruangan guna pelaksanaan jumpa pers.


Namun sangat disayangkan, setelah wartawan bersedia masuk kedalam ruang jumpa pers ternyata Angel Lelga langsung kabur meninggalkan wartawan sehingga membuat sejumlah wartawan merasa ditipu oleh mantan isteri H.Rhoma Irama tersebut. (*)

Rabu, 24 Oktober 2007

Mayangsari Senang : Harta Bambang Tri Gagal Disita Halimah

[Okezone Dotcom] - Mayangsari, isteri kedua Bambang Trihatmodjo dipastikan senang mendengar putusan sidang Bambang Trihatmodjo VS Halimah.

Hal ini terkait dengan keinginan Halimah untuk menyita harta Bambang Trihatmodjo kandas di tengah jalan. Pada sidang yang kembali digelar hari ini, majelis hakim menolak tuntutan tersebut dengan secara hukum.

"Majelis hakim membacakan putusan sela dan diputus. Harta sita yang diajukan Halimah ditolak hakim secara hukum, bukan prosedural. Kita sudah menduga itu akan ditolak," ujar kuasa hukum Bambang, Juan Felix Tampubolon, di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2007).


Sementara, kuasa hukum Halimah, Lelyana Santosa, tidak banyak berkomentar mengenai sita harta yang ditolak tersebut. "Saya rasa ibu Halimah sudah sewajarnya mengajukan sita harta. Tapi, karena alasan formal dan bukan substansial itu ditolak karena masih memikirkan jumlah dan lain-lain," ujarnya. (Rabu : 24/10/2007)

Ditodong Foto Mesra dengan Ahmad Dhani, Mulan Ngeles

[Okezone Dotcom] - Foto mesra Ahmad Dhani dan Mulan Kwok beredar luas beberapa waktu lalu. Menurut ahli telematika Roy Suryo, foto itu asli. Sementara Mulan ngeles (berkilah). Begitu juga saat ditanya isu kawin siri dengan Dhani.

"Saya dan Dhani hanya sebatas rekan kerja karena saya ingin berhubungan baik dengan siapa pun," jawab Mulan, di kediamannya Jalan Pinang Perak III, PA22, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2007).

Perihal poligami yang dijadikan syarat rujuk oleh Dhani jika Maia Estianty ingin kembali berumah tangga dengannya, Mulan kembali berkilah. "Itu urusan pribadi masing-masing dan tidak wajib saya menjawabnya," ujarnya, singkat.

Jumpa pers di kediaman Mulan ini sempat menegang karena wartawan kurang puas dengan jawaban Mulan yang kebanyakan mengeluarkan jurus ngeles itu. "Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak menikah siri dengan Ahmad Dhani. Kami hanya sebatas rekan kerja. Saya anggap ini sebagai risiko kerja di dunia entertainment," tegasnya.

Hotman Paris yang melihat kliennya terus dicecar pertanyaan oleh wartawan, ikut turun tangan. "Kabar yang beredar selama ini adalah fitnah. Saya himbau, tolong Mulan jangan dipojokkan terus menerus dan jangan Mulan dipakai sebagai bantalan. Jika dipojokkan terus menerus, kita bisa menempuh jalur hukum," tandasnya. (*)

Tamara Bleszynski, Dituduh Seranjang dengan Mike Lewis

[Rakyat Merdeka Dotcom] - Masih ingat kabar Tamara menghukum anaknya, Teuku Rassya Islamay Pasha lantaran tak berterima kasih kepada Mike Lewis? Sekadar mengingatkan, artis pendatang baru berdarah Kanada-Malaysia ini, disebut-sebut sebagai teman pria Tamara.

KABAR itu kembali hangat se­iring pengakuan Rassya yang di­bawa psikolog anak, Yussy Fau­ziah sebagai bukti dalam kasus pen­cemaran nama baik Tamara. Dalam kasus ini, psikolog yang me­mantau Rasya itu telah dite­tap­k­an Polda Metro Jaya sebagai tersangka.

Bukti yang dibawa Yussy beru­pa pengakuan Rassya perihal as­mara mamanya dengan Mike. Bo­cah yang sekolah di Singapore In­ternational School ini, me­nga­takan mamanya pernah tidur seranjang dengan Mike. Pernyataan Rasya itu disam­pai­kan lewat surat keterangan yang dibuat Rafly, bekas suami Ta­mara, dan ditanda tangani di atas materai tertanggal 25 Juni 2007. Dalam surat itu, Rassya me­ngungkapkan bahwa Mike bu­kan saja teman tidur Tamara, tapi juga kerap menemani Rassya da­lam berbagai aktivitas, termasuk saat Rassya disunat.

Berikut petikan surat Rafly yang dibagikan Yussy kepada war­tawan di Polda Metro Jaya, kemarin: Rasya juga pernah me­ngatakan kepada saya, Rassya pernah tidur bertiga bersama Ta­mara dan pria tersebut. Dan se­ring pria tersebut menemani ak­tivitas Rassya, antara lain mau tidur, main bola, rugby, berenang. Bahkan pria tersebut yang men­dampingi Rassya ketika Ra­ssya disunat di Jakarta Skin Cen­ter, dan Tamara tidak menemani Ra­ssya pada saat itu. Rassya juga katakan, Rasya pernah diusir Ta­ma­ra karena Rasya minta segelas air putih pada Om Mike. Rassya lu­pa katakan please dan thank you.

Dan ketika Rassya memilih un­tuk pergi, Tamara menyuruh buka baju Rassya, karena baju itu yang beli Tamara. Rassya juga katakan ke­pada saya, hal ini semua yang me­rupakan dasar Rassya tidak mau tinggal bersama Tamara lagi, dan sampai sekarang belum mau ber­temu Tamara. Rassya juga mengatakan kepada saya, Rassya siap memberi kete­rang­an pada pihak yang memberi ke­terangan. Seperti yang saya sam­paikan pada surat keterangan ini.

Beberapa keterangan Rasya ke­pada saya seperti tersebut di atas, juga sudah Rassya sampaikan kepada Ibnu Anshori, sebagai sek­retaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ibu Yussy Fauziah, Ketua LSM Pe­duli Anak Negeri, Bapak Seto Mul­yadi, senior psikolog dan ibu kandung saya Cut Haslinda Sahrul.

Surat keterangan Rafly dan Cut Haslinda itu kini dijadikan bukti Yussy sebagai dasar ia tidak me­la­kukan pencemaran nama baik, seperti yang dituduhkan Tamara. “Bukti lisan, tulisan, rekaman ini membuktikan bahwa Tamara sudah hidup satu rumah dan tidur ber­sama, bertiga, Rassya berada di po­sisi tengah,” ungkap Yussy usai pe­meriksaan di Polda Metro Jaya, kemarin.

Kabar tentang semua penga­ku­an Rassya tersebut juga diakui Ke­tua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Giwo Ru­bianto Wiyogo. “Saya pernah men­dengar cerita itu, tapi saya ki­ra nggak usah di blow up,” ujar Gi­wo pada BibirMer, kemarin. (Rabu : 24/10/2007)

Sabtu, 20 Oktober 2007

Anak Ahmad Dhani Teriak "F**k You!" ke Wartawan

[Okezone Dotcom] - Entah karena terpengaruh siaran televisi atau saking kesalnya terhadap wartawan yang setia menunggui di depan rumah Ahmad Dhani, dua anak Dhani, El dan Dul, mengacungkan jari tengah ke kerumunan pewarta berita.

Kejadian mengejutkan ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (20/10/2007). Sejumlah wartawan infotainment yang masih mengejar perkembangan berita Maia-Dhani-Mulan, menyambangi kediaman Dhani di Jalan Pinang Mas VII No D3-D4, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ketika asyik menunggu, wartawan melihat sebuah mobil Toyota Alphard hitam bernopol B 2727 ZL meluncur keluar dari kediaman Dhani. Begitu akan melewati wartawan, kaca tengah mobil terbuka dan tampak wajah dua putra Dhani, El dan Dul. Bukannya menyapa atau tersenyum ramah, dua bocah tersebut justru mengacungkan jari tengah sambil berteriak lantang, "F**k you!" ke arah wartawan.

Dhani yang menyetir sendiri kendaraan tersebut terlihat tidak menegur anaknya yang telah berkata kurang senonoh dan tidak patut diucapkan anak kecil itu. Usai melontarkan kalimat yang kurang sopan itu, mobil langsung meluncur pergi meninggalkan pencari berita yang melongo keheranan.(*)

Kamis, 18 Oktober 2007

Kecewa Kelakuan Artis Ahmad Dhani

[The Celebrity Watch] - Kami sungguh kecewa atas kelakuan selebritis Ahmad Dhani – pentolan Grup Musik Dewa. Rupanya persengketaan rumah tangganya dengan isterinya, Maia Estianty yang pernuh dinamika dan dramatis itu, ujung-ujungnya adalah permintaan Dhani untuk bisa berpoligami alias kawin lagi. Pelajaran buruk yang diberikan Dhani adalah : Mengapa harus menyakiti isteri dan anak-anaknya jika persoalannya cuma ingin kawin lagi ?

Seperti ramai dipublikasikan infotainment, Dhani dituding melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangganya, terutama secara psikis kepada isterinya itu. Mulai dari menjauhkan Maia dari anak kandungnya, mengunci pintu rumah, mengeluarkan barang-barang pribadi Maia dari rumahnya, serta tindakan lainnya yang tidak menyenangkan isterinya tersebut.

Belakangan, media massa yang mengutip penasehat hukum Maia, Dhani mengajukan syarat poligami untuk perdamaiannya dengan isterinya. Seharusnya, jika persoalannya cuma ingin berpoligami, Dhani tidak perlu melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti isterinya. Apalagi, dalam pandangan kami, permintaan ijin berpoligami pun sudah merupakan penganiayaan – jika tidak disetujui oleh isterinya. Dan, jika tidak disetujui, tentunya kedua belah pihak dengan para penasehat hukumnya masing-masing bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi mereka berdua.

Dalam konteks itulah, kami tidak menyarankan Dhani untuk berpoligami. Silahkan saja mengawini wanita lain yang menjadi idamannya, entah itu Mulan Kwok – dulu namanya Wulansari, atau wanita lain. Tetapi kalau yang dikawini itu adalah Mulan, maka seluruh pemirsa televisi akan memiliki kenangan buruk seumur hidupnya terhadap Mulan dan tentu saja Ahmad Dhani.

Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyemangati Maia Estianty untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya dan anak-anaknya. Mudah-mudahan kemelut Dhani-Maia segera berakhir, dengan damai, dengan jalannya masing-masing. Harapan kami, Maia bisa menghadapinya lebih tabah, dan semoga Anda lebih sukses dari Mulan maupun Dhani. (*)

Sabtu, 13 Oktober 2007

Kasus Eric Harus Menjadi Pelajaran Berharga Bagi Camat Lainnya

[The Celebrity Watch] - Kasus penganiayaan yang dilakukan Eric Pahlevi Zakaria Lumbun terhadap istrinya, Mike Deviani Bewinda, akan berdampak pada kelangsungan karirnya sebagai Camat Makasar. Sebab, kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan putra mantan Wali Kota Jakarta Pusat, Hosea Petra Lumbun, telah mencoreng nama baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kasus penganiayaan yang dilakukan Eric terhadap istrinya, menurut media, sudah berlangsung cukup lama. Karena sudah tidak tahan dengan penyiksaan yang dialaminya, akhirnya Mike melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Timur. Aksi kekerasan dilakukan Eric di kediaman mereka di Jalan Warung Sila No 1, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Akibat aksi kekerasan yang dilakukan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor ini, sang istri menderita luka yang cukup parah di kepala, bibir, dan pipi.

Kepala Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) DKI Jakarta, Firman Hutajulu, sudah mengeluarkan statement bahwa kasus yang menimpa Eric Pahlevi tersebut telah sampai pada tahap pengumpulan bukti-bukti dan saksi. Bahkan, apabila kasus ini terus berlanjut hingga sampai pada perkara pidana, maka tidak menutup kemungkinan jabatan Camat Makasar yang dipercayakan kepada Eric akan dicopot. Tidak hanya itu, berdasarkan penyidikan Bawasda, Eric Pahlevi ternyata juga menderita ketergantungan terhadap obat-obat penenang jenis psikotropika.

Berkaca kepada persoalan ini, tentu saja sebagai warga, sikap Camat seperti itu sangat memprihatinkan warga. Sebagai pimpinan wilayah, seharusnya Camat bisa jadi teladan. Kalau kelakuanya sendiri tidak bagus gimana bisa menjadi panutan ? Oleh sebab itu para Camat dan pejabat pimpinan wilayah lainnya harus mengambil pelajaran dan hikmah dari kasus Eric ini. Pertama, meskipun lulusan IPDN, hendaknya bisa menahan diri untuk tidak main tangan terhadap isteri atau pun warga. Kedua, harus berjuang untuk menegakkan disiplin kepegawaian, sehingga bisa menjadi panutan bagi aparat lainnya.

Terhadap Pemerintah DKI Jakarta, hendaknya melakukan evaluasi ulang terhadap system perekrutan terhadap para karyawan dan pejabatnya. Jangan memperhitungkan latar belakang orang tuanya yang mantan pejabat atau pejabat aktif, tetapi memperhitungkan masalah profesionalisme personalnya (seperti : attitude dan kapabilitas). Bila hal demikian, mudah-mudahan kasus Eric tidak akan berulang. Terima kasih.

(Sumber : Rakyat Merdeka Dotcom (14/10/2007), Pelita (19/10/2007), Kontan (17/10/2007), Media Indonesia (19/10/2007)

Jumat, 12 Oktober 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H

Betatapun sulitnya, tak ada yang menghalahkan nikmatnya silaturahmi. (Sumber : Teks Iklan Lebaran Harian Kompas).

Segenap Pimpinan dan Karyawan CelebWatch (Jakarta Celebrity Watch) Menyampaikan : Selamat Idul Fitri 1428 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.